Daur Ulang Sampah, Inocycle Technology Raih Penjualan Rp518,7 Miliar

Daur Ulang Sampah, Inocycle Technology Raih Penjualan Rp518,7 Miliar

Indoposonline.NET – Penjualan PT Inocycle Technology Group (INOV), sepanjang 2020 tercatat Rp518,7 miliar. Naik 4,8 persen dari periode sama 2019 di kisaran Rp494,7 miliar. Lompatan penjualan menyusul lonjakan kebutuhan konsumen atas peralatan rumah tangga (homeware) dan produk bukan tenunan (non-woven) di masa pandemi Covid-19. Penjualan produk homeware tercatat naik 99,1 persen, dan produk non-woven tercatat naik 16,2 persen. 

Pandemi global menyebabkan harga minyak mentah berada pada titik terendah. Itu menyebabkan persaingan antara harga bijih plastik asli (Virgin PSF) turunan minyak mentah dengan harga Re-PSF. Kondisi itu, berdampak terhadap penurunan margin harga produk Re-PSF perseroan dan terefleksi pada penurunan laba kotor perseroan. ”Selain itu, kerugian selisih kurs turun turut berimbas kepada rugi tahun berjalan, meski kami masih mencatat laba usaha positif,” tutur Victor Choi Direktur Inocycle, di Jakarta, Selasa (1/6). 

Sepanjang 2020, Inocycle berupaya terus mendukung ekosistem ekonomi sirkular dalam mewujudkan pengelolaan sampah plastik berkelanjutan menjadi produk bermanfaat. Salah satunya melalui anak usaha yaitu PT Plasticpay Teknologi Daurulang, sebuah gerakan sosial berbasis platform digital dengan aplikasi bernama PlasticPay. 

PlasticPay menjaga pasokan sampah botol plastik langsung dari pengguna dengan menempatkan fasilitas pengumpulan sampah botol plastik, yaitu Mini Collection Point (MCP) sekitar area komunitas, dan residence agar masyarakat mengumpulkan sampah botol plastik berbasis digital. Sampah plastik terkumpul melalui MCP Plasticpay akan menghasilkan reward kepada pengelola berupa Plasticpay Point berdasar jumlah botol plastik terkumpul. Selanjutnya, Plasticpay Point dapat dikonversi menjadi uang elektronik melalui aplikasi Plasticpay. Kemudian, sampah botol plastik tersebut akan diolah Inocycle menjadi Re-PSF. Untuk mengajak lebih banyak masyarakat terlibat dalam pengumpulan sampah botol plastik secara digital, Plasticpay memasang lebih banyak MCP dengan jangkauan wilayah lebih luas. 

Memasuki kuartal II-2021, Plasticpay telah menambah jumlah MCP menjadi 276 unit tersebar di Jabodetabek. Melalui upaya itu, diharap semakin banyak masyarakat peduli akan lingkungan terutama permasalahan sampah plastik, sehingga gerakan circular economy dapat terus diterapkan untuk Indonesia lebih hijau. Selain melalui PlasticPay, Inocycle juga terus memperkuat rantai pasokan sampah botol plastik melalui penambahan pabrik Re- PSF, pabrik Non-Woven, dan pabrik pencucian botol (washing facility) di Sulawesi. Di mana, sebelumnya jaringan produksi Inocycle hanya terbatas di Pulau Jawa dan Sumatra. Itu agar lebih banyak sampah plastik bisa dikumpulkan dan diolah kembali untuk menghasilkan produk daur ulang bermanfaat. 

”Kami berharap berbagai upaya dalam mendukung ekosistem ekonomi sirkular, Inocycle berperan lebih banyak mengurangi sampah botol plastik Indonesia. Minat masyarakat memakai barang-barang hasil daur ulang mulai tumbuh, kami berharap potensi permintaan lokal, ekspor produk Re-PSF dan turunannya semakin tinggi,” tutup Victor. (abg)